PENELITIAN DAN PENGETAHUAN
Penelitian ( research ) merupakan rangkaian kegiatan
dalam rangka pemecahan suatu masalah. Fungsi penelitian adalah mencarikan
penjelasan dan penjelasan terhadap
permasalah serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat di gunakan
untuk pemecahan masalah. Tidak jarang pemecaham permasalah baru dapat di capai
lewat pemaduan hasil dari peberapa penelitian yang berkaitan.
Sebagai suatu
kegiatan ilmiah, penelitian memiliki karakteristik kerja ilmiah yaitu :
a.
Bertujuan
b.
Sistematik
c.
Terkendali
d.
Objektif
e.
Tahan Uji ( Verifiable
)
a. Tujuan
Penelitian
memeilki tujuan yang lebih luas dari pada sekedar melihat hubungan yang terjadi
antara variable atau gejala yang di teliti. Penelitian juga memiliki tujuan
yang lebih dalam daripada sekedar memperlihatkan perbedaan yang ada di antara
kelompok-kelompok subjek yang terlibatsebagai sample
b. Sistematik
Artinya,
langkah-langkah dalam melakukan penelitian sudah tercana dengan baik dan
mengikuti metodologi yang benar. Tanpa adanya perencanaa yang baik maka
kegiatan yang sitematik dan yang mengikuti standar metodologis tidak akan dapat
di lakukan.
c. Terkendali
Maksudnya,
dalam batas-batas tertentu peneliti harus dapat menetukan fenomena-fenomena
yang akan di amatinya dan memisahkannya dari fenomena lain yang menganggu.
d. Objektif
Maksudnya, bahwa
semua pengamatan, telaah yang di lakukan, dan kesimpulan peneliti tidak boleh
di dasari oleh subjektivitas pandangan pribadi dan pengaruh kepentingan phak
lain.
e. Tahan
Uji ( Verifiable )
Maksudnya penyimpulan
penelitian harus merupakan hasil dari telaah yang di dasari oleh teori yang solid dan metode yang benar sehingga
sipapun yang melakukan replikasi penelitian termaksud tertentu akan sampai pada
kesimpulan yang serupa. Hasil penelitian akan lemah apabila berlakunya secara
kondisional dalam situasi tertentu yang sempit.
JENIS-JENIS PENELITIAN
Penelitian dapat di
klasifikasikan dari berbgai cara dan sudut pandang.
Dilihat dari analisisnya,
penelitian di bagi dua macam :
I.
Penelitian
kuantitatif yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang di olah dengan metode
statiska. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sample
besar.
II.
Penelitian
kualitatif yaitu peneltian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan
analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis
terhadap dinamika hubung antarfenomena yang diamati, dengan menggunakan logika
ilmiah. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sample kecil.
Dilihat dari
kedalaman analisisnya terbagi atas :
I.
Penelitian
deskriptif yaitu melakukan analisis
hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara
sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk di pahami dan disimpulkan.
Kebanyakan pengolahan datanya di dasarkan pada analisis persentase dan analisis
kecendrungan ( trend )
II.
Penelitian
inferensial yaitu melakukan analisis hubungan antarvariable dengan
pengujian hipotesis . dalam penelitian inferensial kita dapat berbicara
mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
Dipandang dari
karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsionalnya, penelitian dapat di
kelompok menjadi beberapa macam di uraikan oleh
Isaac & Michael :
I.
Penelitian Deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai
populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan
situasi atau kejadian. Contohnya yang paling populer adalah penelitian survei
II.
Penelitian perkembangan bertujuan mempelajari
pola dan urutan perkembangan dana/atau perubahan, sejalan dengan berlangsungnya
perubahan waktu. Pelaksanaaanya dilakukan secara Longlitudial penelitian ini terpusat pada studi mengani
variabel-variabel dan perubahannya dalam periode bulan atau tahun, dalam usaha
untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan.
III.
Studi kasus dan penlitian lapangan pada
hakikatnya adalah “ex post facto”,
artinya data di kumpulkan setelah semua peristiwa yang di perhatikan terjadi.
Kemudian peneliti memilih satu atau lebih efek ( variable dependen ) dan
menguji data dengan kembali menulusuri waktu, mencari penyebab, melihat
hubungan, dan memahami artinya.
IV.
Penelitian eksperimental murni penelitian ini
memerlukan pengelolaan variabel-variabel dan kondisi eksperimental yang rumit
baik lewat prosedur randomisasi. Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada
cara pengendalian variasi guna :
a.
Memaksimalkan varians dari variabel-variabel
yang terlibat dalam hipotesis.
b.
Meminimalkan varians variabel luar yang tidak di
kehendaki yang di khawatirkan akan dapat mengganggu hasil eksperimen .
c.
Meminimalkan varians eror dalam pengukuran.
Karena itu
dalam penelitian ini sangat di anjurkan untuk pemilihan subjek, menempatkan
subjek ke dalam kelompok, dan menetukan perlakuan di kelompok secara
random.Validitas interna yang mengacu pada apakah perbedaan yang terjadi di
antara kelompok subjek dalam eksperimen memang benar-benar di sebabkan oleh
perbedaan perlakuan, merupaka kondisi esensial ( sine qua non ) dalam desain
penelitian eksprimental serta merupakan tujuan utama metode ini. tujuan ke dua
adalah validitas eksternal yang mengacu kepada seberapa representatifnya temuan
penelitian dan apakah temuan tersebuat dapat di generalisasikan pada kelompok
subjek serupa yang lebih luas. Sayangnya, penelitian eksperimental murni, kedua
tujuan tersebut tidak dapat di capai bersama-sama. Tercapainya salah-satu
tujuan akan meminta pengurbanan yang lain.
V.
Penelitian eksperimantal semu penelitian ini
meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin akan tetapi tidak
semua variable yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. Peneliti harus
menyadiri betul keterbatasan penelitian ini dan seberapa jauh validitas
internal dan eksternalnya.
MEMILIH
PERMASALAHAN PENELITIAN
Memilih permasalahan yang akan di teliti memang merupakan salah-satu
lang yang rumit dalam perencanaan penelitian. Forcese dan Richter ( 1973 )
membuat semacam diagram untuk menunjukkan hal apa saja yang dapat ikut
mempengaruhi pemlihan permasalah. Mengilustrasikan bahwa seorang peneliti harus
mempertimbangkan dan memadukan kepentingan pihak ketiga yang mungkin bertindak
sebagai penyandang dana dan sponsor atau mungkin merupakan pihak yang sangat
berkepentingan dengan hasil penelitiannya nanti, dengan minat pribadinya
sendiri sebagai ilmuwan. Ia juga memiliki kepekaan sosial sehingga dapat
berhati-hati dalam memilih permasalahan yang mungkin dapat menimbullkan
kerawanan dan kegoncangan sosial karena menyangkut nilai dan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Kadang-kadang,
pertimbangan kepentingan politik ikut pula membatasi keleluasaan
peneliti dalam memilih permasalahan yang hendak di teliti.
MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
Setelah memperoleh permasalahan
yang akan di teliti, langkah selanjutnya adalah menentukan satu topik sebagai
fokus kegiatan penelitian. Hal ini karena permasalahan yang ada biasanya sangat
kompleks sehingga tidak mungkin di teliti hanya dari satu sudut disiplin ilmu
saja dan tidak mungkin di teliti dari semua segi secara serentak. Hal ini
sangat penting di karenakan nilai suatu penelitian dan artinya bagi
pengembangan suatu disiplin ilmu pengetahuan banyak tergantung pada topik yang
di garap. Oleh krena itu setiap peneliti haruslah mengetahui :
1. Ciri
topik yang baik, agar topik penilitian benar-benar dapat di katakan cukup
berharga untuk di teliti. Ciri topik yang baik :
a.
Urgen untuk di teliti – berarti penting untuk
segera di selidiki pada waktu ini.
b.
Membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu
pengetahuan artinya penelitian mengenai topik tersebut akan menghasilkan temuan
baru yang dapat membuka cakrawala pemikiran dan memperkaya pengetahuan dengan
informasi yang mutakhir.
c.
Sumbangan bagi pengembangan ilmu dan manfaat
hasil penelitian bagi masyarakat menentukan nilai hasil penelitian.
d.
Topik penilitian yang aktual jelas akan lebih
baik daripada topik yang sudah “usang”. Peneliti yang selalu mengikuti
perkembangan ilmu akan lebih mudah menemukan topik yang aktual dan segar.
2. Beberapa
pertimbangan, di samping harus mengetahui ciri-ciri topik yang baik, peneliti
harus juga memperhatikan pertimbangan lain dalam penentuan topik penelitian.
Tanpa bermaksud mengurangi kadar penelitiannya, peneliti mungkin saja terpaksa
mengabaikan satu di antara ciri-ciri seyogyanya di penuhi, demi pertimbangan
lain yang juga ikut menentukan kelangsungan penelitian.
Di antara
pertimbangan termaksud :
a.
Minat peneliti terhadap topik yang akan di
teliti tentu banyak mempengaruhi kelangsungan dan keberhasilan kegiatan
penelitian.
b.
Sumber referensi yang akan mendukung penelitian
harus tersedia cukup banyak agar penelitian dapat berhasil.
c.
Ketersedian sumber daya sangay berpengaruh pula
terhadap keberhasilan penelitian.
d.
Kemapuan peneliti untuk membahas hal-hal yang
menyangkut topik penelitian yang di pilihnya sangatlah penting artinya.
3. Darimana
topik di peroleh ? topik penelitian haruslah di peroleh secara sadar
dikarenakan kesadaran merupakan salah satu unsur pokok ilmu. Bebrapa sumber
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh topik penelitian antara lain :
a.
Stusi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari
informasi ilmiah yang ada hubungannya dengan minat peneliti
b.
Pengamatan ( observasi ) lapangan
c.
Informasi dari masyarakatpun dapat di manfaatkan
dalam mancari topik penelitian, terutama untuk menjaring permasalahan yang
sedang urgen untuk di teliti dan di carikan alternatif penyelesaiannya.
d.
Imajinasi kreatif dari pihak peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar